Contoh Bab 2 laporan


biasanya dalam Bab II itu menyangkut maslah landasan teori....
contoh bisa dilihat diibawah ini..


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam satu rangakain elektronika. Resistor berfungsi sebagai penahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika dan dapat menjadi pembagi tegangan. Resistor terdapat dua jenis yaitu resistor tetap dan resistor variable. Resistor tetap mempunyai ciri-ciri yaitu nilai resistansinya tidak dapat diubah-ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistornya tersebut. Sedangkan, untuk resistor variable mempunyai cirri-ciri yaitu nilai resistansinya dapat berubah-ubah, dapat dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variable dapat kita tentukan besar resistansinya. Dalam resistor terdapat warna gelang resistor yang dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu 4 gelang warna, 5 gelang warna, dan 6 gelang warna. Yang harus diperhatikan dalam membaca kode warna resistor adalah menentukan gelang warna dan gelang terakhir. Gelang terakhir merupakan gelang yang memiliki jarak yang lebih lebar terhadap gelang lainnya. Berikut gambar gelang warna pada resistor.
http://2.bp.blogspot.com/-J90fECdAGso/UBzR57F4pcI/AAAAAAAAAQo/esICNGj2nOw/s640/Kode+Gelang+Warna+Resistor.png
Gambar 2.1 daftar kode warna resistor
Cara membaca kode warna resistor 4 warna :
hal012a.jpg
Gambar 2.1. resistor dengan 4 warna
Gelang 1 = Coklat (1)
Gelang 2 = Hitam (0)
Gelang 3 = Merah (102)
Gelang 4 = Emas (5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 10x102 = 1000 Ω = 1 K Ω ± 5 %.

2.2 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor ada dua tipe atau jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Berikut gambar simbol Transistor NPN dan Transistor PNP.
http://mysimplework.files.wordpress.com/2010/10/transistor_npn_symbol.pnghttp://mysimplework.files.wordpress.com/2010/10/transistor_pnp_symbol.png
http://s.eeweb.com/members/andrew_carter/blog/2012/01/21/Fundamentals-of-Field-Effect-Transistor-1-1327155671.JPG
Gambar 2.2 simbol dan bentuk transistor NPN dan PNP
Cara kerja transistor dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) atau Transistor Bipolar dan Field-Effect Transistor (FET) yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan yaitu elektron dan lubang untuk membawa arus listrik.

2.3 SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)
Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda dengan diode rectifier. SCR dibuat dari empat buah lapis diode. SCR banyak digunakan dalam rangkaian elektronika karena lebih efisien dibandingkan dengan komponen elektronika lainnya terutama dalam pemakian saklar elektronik. SCR berfungsi sebagai pengontrol tegangan tinggi karena SCR dapat dialiri tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik dan tipe SCR tersebut. SCR tidak dapat menghantar atau ON, meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai (VBRF). Satu-satunya cara untuk membuat (meng-Of-kan) SCR adalah dengan mengurangi arus Triger (IT) dibawah arus penahan (ITT). SCR adalah thyristor yang Uni Directional, karena ketika terkonduksi hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya, SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias majju. Dan ketika sumber masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyearahan akan berhenti saat sikuls negative terjadi. SCR hanyalah sebuah penyearah konvensional dikendalikan oleh sinyal gerbang. Rangkaian utama SCR adalah sebuah penyearah, namun penerapan tegangan maju tidak cukup untuk konduksi. Berikut contoh gambar simbol  SCR.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/93/Thyristor_circuit_symbol.svg/220px-Thyristor_circuit_symbol.svg.png http://www.newgamesource.com/images/mcr106.jpg
Gambar 2.3 simbol dan bentuk fisik SCR (silicon controlled rectifired)

2.4  LDR (Light Dependent Resistor)
Sensor cahaya LDR (light dependent resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perbuahan penerimaan cahaya. Besarnya nilau hambatan pada sensor cahaya LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berua resistor yang peka terhadap cahaya. LDR terbuat dari cadmium sulfide yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansinya berubah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turu menjadi 150 Ω. Simbol LDR dapat dilihat pada gambar berikut : 
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Simbol Dan Fisik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Aplikasi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor),Resistansi LDR,resistansi LDR keadaan gelap,resistansi LDR keadaan terang,sensor LDR,LDR,LDR (Light Dependent Resistor),sensitivitas LDR (Light Dependent Resistor),resistansi dari LDR,Karakteristik LDR,harga LDR,jual LDR,definisi LDR,dasar teori LDR,artikel LDR,pengertian LDR,bahan pembuat LDR,cahaya LDR,kegunaan LDR,fungsi LDR,manfaat LDR,keuntungan LDR,respon cahaya LDR,sensor cahaya,Sensor pada rangkaian saklar cahaya,Sensor pada lampu otomatis,Sensor pada alarm brankas,Sensor pada tracker cahaya matahari,Sensor pada kontrol arah solar cell,Sensor pada robot line follower,nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR,detektor cahaya,LDR http://pedagangelektronik.com/wp-content/uploads/2012/01/LDR.jpg
Gambar 2.4 bentuk fisik LDR (light dependent resistor)

2.5 BUZZER
Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umunya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaanya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz. Berikut gambar buzzer:
Piezo Buzzer
Gambar 2.5 bentuk fisik Buzzer

2.6 Saklar
Saklar adalah sebuah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar yang berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komonen elektronika arus lemah. Secar sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian tersebut. Material kontak sambungan umumnya diilih agar supaya tahan terhadp korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi, logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena bisa dijadikan sebagai pedoman pada mikrokontroller untuk pengaturan alat dalam pengontrolan. Berikut contoh gambar saklar:
http://saft7.com/techtips/ax/ax08.jpg http://blog.ub.ac.id/ardi93/files/2012/07/saklar-push-button-switch1.jpg
Gambar 2.6 bentuk fisik saklar


2.7 Baterai
Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas 2 elektroda yang berbeda, dipisahkan satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang berbeda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force. Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai ketika digunakan (discharge). Zat-zat pereaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisien dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberikan arus listrik (charging) dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara mengganti elektroda dan elektrolitnya. Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dengan kabel, arus yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel bermuatan, yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkuit oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWa5BWwf_XcrcsOhUofCA0MzJjAIHWqRVimCxS3c0wThGzndyryoFepJZLMMXtnfYlVKSAEyHBY9-v4Ey9MfdyLQGeN6xPzIpOW6-OOrUxL-isr6NaoiwUUarsykoA-_hPl7Y550SvbYub/s400/baterai.png http://www.wikiponsel.com/wp-content/uploads/2012/08/cara-mudah-menghemat-baterai-blackberry.jpg
Gambar 2.7 bentuk fisik baterai





0 comments:

Post a Comment